Powered by IRMA RAHMALIA,Spsi

Headline

Email: Klik-dahsyat@yahoo.com
Phone: +62813602727xx

Motivasi Dahsyat

hOt MUSIC

Sabtu, 20 Maret 2010

BRI Tuntaskan Due Dilligence Akuisisi Bank Agro

Jumat, 05 Maret 2010 17.30 WIB

(Vibiznews - Banking) PT Bank Agroniaga Tbk mengakui proses uji tuntas atau due dilligence akuisisi telah selesai dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Perseroan kini tengah mengunggu konfirmasi dari pemegang saham pengendali yaitu Dana Pensiunan Perkebunan (Dapenbun).

"Perseroan sampai dengan saat ini bekum mendapat konfirmasi kembali dari pemegang saham pengendali mengenai keseriusan maupun tahapan rencana selanjutnya," kata Caretaker Direktur Utama Bank Agroniaga Kemas M Arief dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/3/2010).

Ia mengatakan, rencana mencari investor strategis di Bank Agroniaga itu merupakan aksi korporasi pemegang saham pengendali dalam hal ini Dapendun. Sehubungan dengan rencana akuisisi tersebut, kinerja perseroan diperkirakan tidak akan terpengaruh.

"Namun tidak tertutup kemungkinan berpengaruh terhadap kinerja saham Bank Agro di Bursa Efek Indonesia," ujarnya.

Ia menambahkan, upaya-upaya yang telah dilakukan perseroan berkenaan dengan rencana itu antara lain memberikan penjelasan kepada pihak-pihak terkait dan tetap melaksanakan kegiatan perbankan sesuai dengan rencana bisnis bank yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia.

Sebelumnya, bank milik negara itu sudah menyiapkan dana sebesar Rp 2 triliun untuk akuisisi dua bank tahun ini. Salah satu sumber pendanaan yang diperoleh BRI adalah melalui penerbitan obligasi subordinasi yang sudah digelar pada akhir tahun lalu.

Awal bulan lalu, Bank BUMN itu mulai melakukan uji tuntas satu bank. Manajemen bank akan meminta persetujuan kepada pemegang saham pada bulan Mei dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menjalankan aksi korporasi itu.

(as/AS/dtc)



Prudential Raup Premi Rp 7,5 Triliun di 2009
Jumat, 05 Maret 2010 17.00 WIB

(Vibiznews - Insurance) Total pendapatan premi sebesar PT Prudential Indonesia di akhir 2009 mencapai Rp 7,5 triliun naik 6,65 persen dari tahun 2008 dengan kenaikan total premi reguler sebesar 28 persen.

"Prudential Indonesia berhasil mempertahankan kinerja keuangannya pada tahun 2009 dan terus meningkatkan perannya sebagai salah satu kontributor untuk perolehan hasil bisnis grup Prudential di Asia," kata Presiden Direktur Prudential Indonesia Kevin Holmgren dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Jumat (5/3/2009).

Ia menambahkan, total pendapatan Premi Syariah tahun 2009 sebesar Rp 916 Miliar, naik 8,56% dari tahun 2008, dengan kenaikan total premi syariah reguler sebesar 109%. Sementara total bisnis baru sebesar Rp 3,3 triliun, dengan Rp 485 miliar di dalamnya dari cabang Syariah

Untuk total Dana Kelolaan mencapai sebesar Rp 15,9 triliun di tahun 2009 atau naik 76,56% dibandingkan tahun sebelumnya. Total Aset sebesar Rp 17,5 triliun naik 69,40% dari tahun 2008.

Menurut Kevin, perusahaan asuransi itu telah membayar klaim sebesar Rp 476 miliar sepanjang tahun 2009, naik 55,31% dari tahun 2008. Total nasabah Prudential tumbuh 30,92% menjadi lebih dari 942.000 orang.

Sementara tingkat kesehatan perusahaan yang diukur dari Risk-based Capital (RBC) mencapai 466%, cukup jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan sebesar 120%.

"Perusahaan memiliki dukungan yang kuat dari Kantor Pusat di London, Inggris, yang juga telah melaporkan hasil bisnis dan kesehatan keuangan Grup, serta memanfaatkan pengalaman dan kehadiran kuat Grup di Asia," tutupnya.

(as/AS/dtc)



BCA Incar DPK Rp 268 Triliun di 2010
Selasa, 02 Maret 2010 22.30 WIB

(Vibiznews - Banking) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun 2010 mencapai 10%, atau setara dengan Rp 268 triliun. Porsi DPK masih didominasi oleh simpanan berbentuk tabungan yang mencapai Rp 134 triliun.

Demikian disampaikan Direktur BCA Suwignyo Budiman dalam acara konfrensi pers Gebyar Tahapan BCA periode I (Maret-Juni 2010) di hotel Kempinski Jalan MH Thamrin Jakarta Selasa (2/3/2010).

"DPK akan tumbuh sekitar 10%. Porsinya masih terbesar di tabungan 50%, Giro 25-30% dan deposito 30%," papar Suwignyo.

Ditambahkannya, untuk tahun 2010, pertumbuhan mesin ATM perseroan ditargetkan bertambah 1.000 unit, dari yang dimiliki BCA hingga kini 6.000 unit. Mesin transaksi debit card (EDC) juga akan ditingkatkan dua kali lipat menjadi 2.000 unit.

"Mesin EDC kita ingin naik dua kali lipat. Kantor cabang juga kami harapkan bertambah hingga mencapai 900 KCP, dari posisi terakhir 862 KCP," paparnya.

Disamping itu, perseroan juga menjelaskan bahwa penggunaan layanan perbankan klik BCA di tahun 2010 diperkirakan akan meningkat 15% dari sisi volume. Ini setara dengan Rp 138 triliun per bulannya. Layanan masih didominasi oleh nasabah korporasi yang mencapai Rp 110 triliun per bulan.

"Pertumbuhan kami secara rata-rata 10-15%, dari yang kami capai tahun lalu Rp 120 triliun (per bulan)," ucap Chief Manager Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA Ina Suwandi.

Lanjutnya, pemanfaatan layanan klik BCA memang terpantau terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini seiring dengan semakin maraknya layanan internet banking yang disediakan perbankan, guna memanjakan nasabah.

Namun pemanfaatan layanan Klik BCA masih didominasi oleh nasabah korporasi. Sisanya, layanan digunakan oleh nasabah ritel.

"Korporasi lebih menganggap transaksi ini lebih mudah dan efisien. Dan volume mereka kan rata-rata besar, jadi wajar secara volume nilainya besar," ujarnya.

Sedangkan untuk layanan lainnya, yang disiapkan BCA seperti kartu ATM dilaporkan volume transaksinya mencapai Rp 70 triliun per bulan. Penggunaan debit sendiri sampai akhir tahun mencapai Rp 3 triliun per bulan, dan m-BCA Rp 11 triliun per bulan, dan flash card Rp 20 miliar per tahun.

Comments :

0 komentar to “BRI Tuntaskan Due Dilligence Akuisisi Bank Agro”

Posting Komentar

RECENT POST

 

Copyright © 2009 by KLIK DAHSYAT Powered By IRMA RAHMALIA,SpsiBlogger Design by ET